• PENDAPA SELINTAS
  • LIPUTAN UTAMA
  • WAWANCARA
  • OPINI
  • SASTRA
  • RESENSI
    • BUKU
    • FILM
  • EDITORIAL
No Result
View All Result
  • PENDAPA SELINTAS
  • LIPUTAN UTAMA
  • WAWANCARA
  • OPINI
  • SASTRA
  • RESENSI
    • BUKU
    • FILM
  • EDITORIAL
No Result
View All Result
Home RESENSI BUKU

Berguru Melalui Kisah Hidup Iman Usman

by Yessi Evitasari
19 Agustus 2020
6 min read
Berguru Melalui Kisah Hidup Iman Usman

Ilustrasi: Ariana/PENDAPA

Judul Buku: Masih Belajar (Menggapai Hidup Bermakna di Usia Muda) | Penulis: Iman Usman | Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama | Tahun Terbit: 2019 | Tebal Halaman: 224 halaman | ISBN: 9786020628929

“Sebuah Pembelajaran dari Kisah Hidup Iman Usman”

Berbalut sampul berwarna orange dengan ilustrasi seorang Iman Usman membuat buku non-fiksi ini terlihat segar dipandang oleh kaum muda yang menjadi sasaran utama buku. Karya perdana Iman Usman ini menceritakan perjalanan hidupnya dari berbagai hambatan dan penolakan dalam proses belajar tanpa putus yang akhirnya mengantarkan ia pada kesuksesan. Buku ini lebih dari sekedar buku biografi. Di dalamnya kamu akan disuguhi motivasi serta pelajaran berharga dari perjalanan seorang Iman Usman.

Iman Usman merupakan CO-Founder Ruangguru, sebuah platform belajar digital berbasis teknologi di Indonesia. Sosok berprestasi ini seorang pengusaha muda, pembicara publik, dan penggiat sosial. Iman lahir di kota Padang pada 21 Desember 1991. Terlahir sebagai anak bungsu dari 6 bersaudara tidak membuatnya menjadi anak yang manja. Bahkan sejak kecil Iman telah menunjukkan kemandirian, kepemimpinan, dan prestasi di bidang akademik maupun non akademik. Di usianya yang masih 10 tahun, Iman sudah mendirikan sebuah perpustakaan kecil di depan rumahnya dan mengajar pelajaran sekolah bagi anak-anak di sekitar tempat tinggalnya. Alasannya karena ia melihat banyak anak-anak yang kurang beruntung dalam mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas.

Berani Mencoba dan Tak Takut Gagal

Saat masih kecil, Iman sudah diajari untuk memiliki rasa tanggungjawab. Sejak kelas 5 SD dan mengenal internet, uang jajannya banyak habis untuk bermain di warnet. Ia memutuskan bernegosiasi dengan orangtuanya untuk berlangganan internet di rumah, namun nihil karena biayanya yang mahal. Dengan terus membujuk sang ayah, keinginan Isman diterima dengan syarat ia ikut menanggung biaya karena ayahnya hanya mampu membayar setengah biaya. Demi mendapatkan penghasilan, Iman yang pribadinya suka berkompetisi, mengikuti berbagai lomba untuk mendapatkan sumber pendanaan. Tak hanya itu, berkat kekagumannya pada sosok Harry Potter, ia membuka bisnis toko online merchandise Harry Potter yang penghasilannya mencapai omzet sekitar 2juta sebulan saat itu. (If you want something, then you work for it.)

Salah satu pelajaran yang dapat ditiru oleh anak muda dari sosok Iman adalah berani mengambil jalan yang berbeda sesuai dengan passion-nya. Kisahnya saat kelas 10 SMA adalah ketika ia masuk kelas internasional. Dimana dalam sejarahnya saat naik kelas 11, semua siswa di kelas tersebut pasti akan memilih jurusan IPA karena tidak ada kelas internasional untuk yang memilih jurusan IPS. Tetapi Iman dengan passionnya di bidang sosial memutuskan memilih opsi IPS dan keluar dari kelas internasional.

Kecintaan Iman terhadap belajar dan rasa keingintahuannya yang tinggi pun diceritakan dalam buku ini. Satu kisah menyebutkan ketika Iman memberanikan diri mengunjungi bandara dan hotel di Padang, untuk mencari bule demi melatih kemampuan bahasa inggrisnya. Kesadaran ini muncul lantaran Iman yang kerap menemukan kosakata berbahasa inggris setiap kali mendapat informasi di internet. Hingga akhirnya dia berfikir bagaimana agar bahasa inggrisnya lebih baik lagi. Alternatif paling mungkin dilakukan adalah mengajak bicara orang bule secara langsung.

Pekerja Keras dan Mau Berkorban Tak Merugikan Diri Kita

Di dunia perkuliahan, Iman yang diterima di Universitas Indonesia (UI) dengan Program Studi Hubungan Internasional jauh sebelum dirinya dinyatakan lulus dari SMA, mau membatasi organisasi yang merupakan kegemarannya karena ingin lulus tepat waktu dengan predikat cumlaude. Meski ia membatasi kegiatan organisasinya, ia tetap mengikuti organisasi yang berhubungan dengan program studi yang diambil. Bahkan ia juga mendirikan organisasi pemuda Indonesia Future Leader dan menjabat sebagai presiden.

Pada semester 7 perkuliahan ia harus segera merampungkan skripsinya karena berencana menyelesaikan kuliah 3,5 tahun. Ia juga telah mempersiapkan S2, bersamaan dirinya yang tetap kerja part-time. Dengan segala pertimbangan, Iman mendaftarkan dirinya ke dua universitas bergengsi yang mana akhirnya ia memutuskan melanjutkan S2 di Columbia University dengan perkuliahan yang dimulai pada September 2013 dan dinyatakan lulus pada Juli 2014.

Banyak yang mengira hidup Iman tanpa masalah. Padahal Iman sama seperti manusia lainnya yang kerap kali mendapatkan rintangan dalam fase kehidupan. Tahun 2004 saat usianya masih 13 tahun, ia mencalonkan diri menjadi ketua osis. Namun saat hendak berpidato di muka umum, dirinya dilempari sampah oleh seseorang dan ditertawai oleh segerombolan anak yang menyaksikan pidatonya saat itu. Rasa percaya diri Iman runtuh seketika akibat peristiwa itu. Tapi siapa sangka hingga saat ini ia telah bicara di ratusan tempat dan puluhan negara, bahkan pernah berpidato di panggung Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa.

Tak hanya itu, Iman pun sempat ditolak saat melamar sebagai guru, namun dari penolakan itu yang justru memberinya keyakinan bahwa dirinya akan menjadi guru dengan caranya sendiri. Jadilah akhirnya dia mendirikan Ruangguru. Menurut perspektif Iman dari ceritanya inilah dia mengetahui bahwa setiap penolakan yang ditemuinya justru membawanya pada momen-momen kesuksesan yang menjadi sorotan penting dalam kehidupannya hingga saat ini.

Berbicara mengenai Ruangguru, bersama sahabatnya Belva Devara, Iman mendirikan platform belajar digital ini yang dirilis pada tahun 2014. Pada saat perekrutan dua orang pegawai pertama, mereka harus menggunakan tabungan yang mana bersamaan mereka harus menempuh studi S2 di Amerika. Rupanya, dengan pengorbanan dan segala hambatan yang dialami merekalah akhirnya usahanya berbuah keberhasilan. Pada Desember 2018, aplikasi ini menempati posisi ke-3 pada Google User’s Choice Award dan menjadi aplikasi belajar terpopuler yang hingga sekarang telah memiliki belasan juta pengguna.

Salah satu yang saya suka dari buku ini adalah penyampaian Iman dalam menceritakan perjalanan hidupnya, yaitu dengan menggunakan bahasa yang sehari-hari dipakai oleh anak muda sehingga mudah dipahami pembaca yang mayoritas adalah anak muda. Penggunaan kata ganti “Gue” dalam buku ini membuat saya seolah sedang diajak curhat oleh Iman sehingga dengan mudah masuk ke dalam ceritanya. Apalagi per lembar halamannya yang disisipi ilustrasi menjadikan pembacanya tidak mudah bosan. Ditambah beberapa foto Iman yang terselip dalam buku ini membuktikan bahwasannya cerita Iman adalah nyata bukan sekedar fiksi belaka.

Penulis: Yessi Evitasari

Editor: Laeli Choerun Nikmah

Tags: BUKUIman usmanKisah hidupRESENSIRuang guru
ShareTweetSendShare

Related Posts

Memoar Wirda: Meraih Mimpi dengan Bermimpi

Memoar Wirda: Meraih Mimpi dengan Bermimpi

15 Maret 2021
52

Bekal Liputan Investigasi Agar Tak “Bangkrut” di Tengah Jalan

9 September 2020
173
Meraba Zaman yang Kelabu

Meraba Zaman yang Kelabu

17 Mei 2020
155
Sebuah Kisah dari Ayah

Sebuah Kisah dari Ayah

13 April 2020
160
Filosofi Lama untuk Mental Tangguh “Zaman Now”

Filosofi Lama untuk Mental Tangguh “Zaman Now”

11 April 2020
410
Kala Fromm Proyeksikan Dehumanisasi

Kala Fromm Proyeksikan Dehumanisasi

9 April 2020
203
Tank Merah Muda: Ingatan Reformasi dari Sudut Pandang Perempuan

Tank Merah Muda: Ingatan Reformasi dari Sudut Pandang Perempuan

10 Februari 2020
155
Berjudi dengan Nasib di Lautan

Berjudi dengan Nasib di Lautan

7 November 2019
363
Nilai Estetika Sebuah Perbedaan

Nilai Estetika Sebuah Perbedaan

9 Oktober 2019
162

© 2020 LPM PENDAPA TAMANSISWA

Navigate Site

  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KIRIM KARYA

Follow Us

No Result
View All Result
  • PENDAPA SELINTAS
  • LIPUTAN UTAMA
  • WAWANCARA
  • OPINI
  • SASTRA
  • RESENSI
    • BUKU
    • FILM
  • EDITORIAL

© 2020 LPM PENDAPA TAMANSISWA