• PENDAPA SELINTAS
  • LIPUTAN UTAMA
  • WAWANCARA
  • OPINI
  • SASTRA
  • RESENSI
    • BUKU
    • FILM
  • EDITORIAL
No Result
View All Result
  • PENDAPA SELINTAS
  • LIPUTAN UTAMA
  • WAWANCARA
  • OPINI
  • SASTRA
  • RESENSI
    • BUKU
    • FILM
  • EDITORIAL
No Result
View All Result
Home SASTRA

Gerakan Mahasiswa Sekarang Bisa Melampaui Reformasi 98 atau Enggak Sih ?

by Kontributor
5 November 2020
6 min read
Gerakan Mahasiswa Sekarang Bisa Melampaui Reformasi 98 atau Enggak Sih ?

Bud rupanya kini sudah 22 tahun reformasi, cuman nampaknya format pengelolaan negara kok gak beda jauh sama rezim Orde Baru yang dominasi dan kontrolnya terhadap kebebasan kita Subhanallah sekali yah.

Lantas muncul pertanyaan dalam benakku begini Bud, “Kenapa sih di era yang sudah secanggih dan setransparan ini kok para pengelola negara mau balik primitif lagi? Apakah orang-orang lama yang tamak pada era kelam Orde Baru berhasil merangsek masuk ke pemerintahan lagi? Ataukah memang pemerintah bisa jumawa seperti sekarang untuk melancarkan lagi hasrat serakahnya dalam mencari pundi-pundi kekayaan lewat menjarah alam dan menghisap tenaga buruh, karena semua eks aktivis 98 yang dulu kritis dan vokal, udah ditarik masuk ke dalam tampuk kekuasaan? Ataukah memang hari ini gak ada yang oposisi lagi pasca pemilu 2019?”

Ah.. Entahlah Bud! Mungkin itu sekelumit pertentangan pikiranku yang dangkal akan ilmu ini.

Sepertinya mahasiswa awam seperti kita kurang membaca dan analisis soal perkembangan sosial politik yang ruwet ini Bud. Kira-kira kalau sudah begini apakah akan terjadi kemarahan masyarakat dalam bentuk revolusi atau reformasi lagi tapi jilid II yah Bud?

Apalagi sekarang Omnibus Law Cipta Kerja sudah disahkan menjadi undang-undang yang dalam proses pembentukannya cacat prosedural dan minim partisipasi publik itu mendapat banyak aksi protes penolakan hampir di setiap daerah. Sebab katanya isi undang-undang ini merugikan masyarakat kecil dan hanya menguntungkan orang-orang kaya di istana sana.

Nah! Kalau situasinya sudah karut-marut begini, kira-kira kita sebagai mahasiswa harus ngapain yah Bud?

Soalnya yang aku lihat. Di tengah pembungkaman demokrasi saat ini, juga kebenaran hanya versi mutlak penguasa, nampaknya gerakan mahasiswa kekinian masih sibuk mikirin panggung politik bahkan juga konten fotonya saat aksi.

Sudahlah Bud! Sepertinya emang gak ada beda slogan mahasiswa: “Agent of change, agent of control” sama slogan polisi “Melindungi dan mengayomi” rupanya sama-sama semu. Hanya slogan usang tanpa makna yang terus digaungkan. Sama halnya ideologi pancasila yang selalu diributin para elit tapi penerapannya enggak pernah ada sama sekali.

Satu lagi yang bikin aku heran Bud! Mahasiswa sekarang banyak sekali perkumpulan aliansinya. Baik itu tataran Aliansi BEM, Aliansi ORMEK, maupuan aliansi-aliansi otonom lainnya. Hanya saja dari banyaknya aliansi-aliansi itu, yang bikin aku heran kok arah geraknya gak jelas itu loh. Dan kenapa mereka gak satu aja gitu. Bukannya kita sama-sama mahasiswa. Yang bikin gak jelas lagi yah karena gak pernah hasilin apa-apa. Contohnya RUU KPK dan MINERBA yang mereka tolak pun sudah jadi undang-undang. Bahkan setelah sah menjadi undang-undang pun mereka gak ada perlawanan lagi. Malah pasrah dan terdiam dalam bisu.

Sepertinya Bud! Mereka belum seperti Nyai Ontosoroh dan Mingke yang berjuang sebaik-baiknya dan sehormat-hormatnya. Menurutku mereka harus merubah pola gerakan Bud. Jadi jangan hanya bergerak ketika ada isu elit saja. Coba mereka tuh punya semacam program mencerdaskan masyarakat yang berkelanjutan gitu loh. Biar kalau ada isu nasional yang menyangkut hajat hidup banyak orang, masyarakat pun bisa diajak aksi karena sudah terkonsolidasikan sebelumnya.

Akan tetapi Bud! Yang ada malah mereka saling berantem soal siapa yang paling hebat dalam berjuang. Ada lagi yang unik Bud. Kadang ada yang make aliansianya buat cari hiduplah. Buat aliansinya jadi kaki tangan rezimlah. Belum lagi para pembesar aliansi sibuk berakrobatik buat cari lirikan parpol.

Haduhhh! Memang kacau banget bud. Entahlah nanti jadi apa demokrasi kita enggak taulah. Soalnya yang menjadi mitra kritis pun niatnya setengah-tengah dan gak Lillahitaala demi kemaslahatan umat tapi kemaslahatan pribadi dan golongan. Sebenarnya mereka itu pura-pura kritis biar ditarik masuk ke kekuasaan juga atau gimana yah Bud ?

Entahlah !

Terus kalau semisal hari ini kita mau revolusi, sepertinya bagiku gak mungkin.

Kenapa? Kan revolusi itu perubahan secara total dalam sistem ekonomi dan politik kita yang dilakukan secara berdarah-darah. Orang kita mahasiswa sekarang saja kan belum solid dan masih ada gap-gapan. Dan tahunya cuman bisa tolak, desak, cabut, dan kecam setiap produk kebijakan yang tidak adil. Jadi, seolah-olah kita gak punya pilihan alternatif buat melawan dan terjebak dalam permainan sistem yang bengis ini Bud.

Terus kalau reformasi, apa yang mau direformasi?

Soal ekonomi, hukum, atau politiknya. Kalau aku sih politiknya Bud. Dan harus banget! Karena demokrasi kita udah dibajak kawanan elit bekas didikan Orde Baru demi kepentingan ekonominya. Tapi caranya gimana yah Bud? Bukannya sekarang udah demokrasi. Apakah kita harus bikin dewan rakyat? Biar reformasi gak dikorupsi lagi. Tapi lagi-lagi gimana? Bukankah semua caranya sudah diatur dalam undang-undang yah. Dan kecil kemungkinan itu gak bakal terjadi.

Ah.. Sudahlah Bud! Pusing kepalaku mikirnya. Sepertinya kita harus ngopi Bud. Dan harus lebih serius membahas tawaran alternatifnya. By the way ! Terima kasih yah Bud. Udah mau dengar keresahanku ini.

Oleh : Mu’min Boli

Sumber gambar: news.detik.com

Tags: Gerakan MahasiswaSASTRA
ShareTweetSendShare

Related Posts

Kosong

Kosong

10 November 2020
87
Puisi-puisi Hidup Jelsyah Dauleng

Puisi-puisi Hidup Jelsyah Dauleng

8 September 2020
46

Puisi-puisi Aswah Dillah Tulzannah

19 Agustus 2020
71
Puisi-puisi Anugrah Gio Pratama

Puisi-puisi Anugrah Gio Pratama

17 Mei 2020
110
Yang Terbenam dan Kemudian Tidak Kembali

Yang Terbenam dan Kemudian Tidak Kembali

8 November 2019
278
Bulan Bahasa: Anggaran Mandiri dari Mahasiswa PBSI

Bulan Bahasa: Anggaran Mandiri dari Mahasiswa PBSI

23 Oktober 2019
92
Malam yang Melacur Cahaya

Malam yang Melacur Cahaya

19 Oktober 2019
101
Puisi-puisi Daffa Randai

Puisi-puisi Daffa Randai

3 Oktober 2019
133
Kita Hanya Kaum Buangan

Kita Hanya Kaum Buangan

21 September 2019
63

© 2020 LPM PENDAPA TAMANSISWA

Navigate Site

  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KIRIM KARYA

Follow Us

No Result
View All Result
  • PENDAPA SELINTAS
  • LIPUTAN UTAMA
  • WAWANCARA
  • OPINI
  • SASTRA
  • RESENSI
    • BUKU
    • FILM
  • EDITORIAL

© 2020 LPM PENDAPA TAMANSISWA