• PENDAPA SELINTAS
  • LIPUTAN UTAMA
  • WAWANCARA
  • OPINI
  • SASTRA
  • RESENSI
    • BUKU
    • FILM
  • EDITORIAL
No Result
View All Result
  • PENDAPA SELINTAS
  • LIPUTAN UTAMA
  • WAWANCARA
  • OPINI
  • SASTRA
  • RESENSI
    • BUKU
    • FILM
  • EDITORIAL
No Result
View All Result
Home

Wonder Woman, Film Era Perang Dunia

by Laeli Choerun Nikmah
11 November 2018
2 min read
Wonder Woman, Film Era Perang Dunia

Wonder Woman, 2017. Foto: DC

Judul: Wonder Woman | Suradara: Patty Jenkins | Durasi: 141 menit | Tanggal rilis: 2 Juni 2017

Film berjudul Wonder Woman yang berlatar saat Perang Dunia 1 ini rilis pada 2 Juni 2017 di Amerika Serikat. Film dengan durasi 141 menit ini dipandang berbeda dari dua film sebelumnya yang diproduksi DC Extended Univer dan Warner Bros Pictures, pasalnya meski berlatar saat Perang Dunia 1, film ini tetap mampu menyelipkan humor yang terasa pas.

Wonder Woman yang identik dengan karakter superhero perempuan, dalam film ini juga menampilkan karakter wonder woman yang masih gagap dan polos dengan dunia luar. Namun dengan kepolosan itu menciptakan kesan yang berbeda dan unik dari film-film superhero lainnya.
Film yang memiliki maksud untuk mengampanyekan kesetaraan gender terutama di film layar lebar, superhero ini juga dibilang cukup mengejutkan. Karena saat diumumkannya Gal Gadot sebagai Diana Prince, pemain cameo pada Batman V Superman mendapatkan banyak komentar miring. Namun pemeran Diana Prince sendiri mampu membungkam para pengkritik dengan berakting secara natural dan tidak kaku, selain didukung efek visual.

Film yang mendapatkan rating 7,8 di IMDB mampu membuat Anda, penikmat pemandangan alam terpuaskan dengannya. Pengambilan lokasi syuting di beberapa menit adegan pertama untuk Pulau Themyscira dilakukan di Basilicata, Italia yang ditangkap kamera dengan begitu indah dan nyaris sempurna. Selain itu, keadaan Perang Dunia 1 yang kacau dengan situasi peperangan juga dibuat dengan menarik.

Meski Wonder Woman mendapat antusias dari penonton, film ini memiliki beberapa hal yang terasa membosankan. Seperti adegan percakapan saat klimaks yang seharusnya tidak terlalu panjang. Namun jalannya cerita yang dapat dinikmati semua usia tetap mampu membuat film ini datang dengan apik daripada film superhero wanita sebelum-sebelumnya.

Penulis: Laeli Choerun Nikmah

Tags: FILMRESENSIWONDER WOMAN
ShareTweetSendShare

Related Posts

Bekal Liputan Investigasi Agar Tak “Bangkrut” di Tengah Jalan

9 September 2020
173
Berguru Melalui Kisah Hidup Iman Usman

Berguru Melalui Kisah Hidup Iman Usman

19 Agustus 2020
366
Sebuah Kisah dari Ayah

Sebuah Kisah dari Ayah

13 April 2020
160
Filosofi Lama untuk Mental Tangguh “Zaman Now”

Filosofi Lama untuk Mental Tangguh “Zaman Now”

11 April 2020
410
Kala Fromm Proyeksikan Dehumanisasi

Kala Fromm Proyeksikan Dehumanisasi

9 April 2020
203
Potret Perempuan Aceh dalam Bingkai Film Inong Balee

Potret Perempuan Aceh dalam Bingkai Film Inong Balee

10 Februari 2020
224
Mengenal Literasi Kesehatan Mental Melalui Film

Mengenal Literasi Kesehatan Mental Melalui Film

31 Januari 2020
127
Berjudi dengan Nasib di Lautan

Berjudi dengan Nasib di Lautan

7 November 2019
363
Nilai Estetika Sebuah Perbedaan

Nilai Estetika Sebuah Perbedaan

9 Oktober 2019
162

© 2020 LPM PENDAPA TAMANSISWA

Navigate Site

  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KIRIM KARYA

Follow Us

No Result
View All Result
  • PENDAPA SELINTAS
  • LIPUTAN UTAMA
  • WAWANCARA
  • OPINI
  • SASTRA
  • RESENSI
    • BUKU
    • FILM
  • EDITORIAL

© 2020 LPM PENDAPA TAMANSISWA