Judul : | Mindset |
Penulis : | DR CAROL S. DWECK |
Penerbit : | BACA |
ISBN : | 978-602-6486-35-6 |
Halaman: | 339 Halaman |
Cetakan : | Ke-7 maret 2021 |
Buku terjemahan dari mindset the new psychology of success ini merupakan hasil penelitian yang sangat istimewa dan sangat berguna untuk mengubah hidup anda lebih baik lagi. Bahkan dapat membuat lompatan yang sangat jauh untuk melampaui ekspektasi anda. Dari hasil penelitian seorang Psikolog Carol Dweek, menemukan sesuatu yang lebih penting dari pada kecerdasan yaitu mindset.
Namun, tidak semua mindset dapat berpengaruh baik untuk diri anda, karena berdasarkan panelitian yang dilakukan penulis, mindset terbagi kedalam dua macam, yaitu mindset tumbuh (growth mindset), dan kedua mindset tetap (fixed mindset). Mindset kedua inilah yang dapat menghambat seseorang menggapai kesuksesan, karena dengan mindset yang kedua seseorang percaya bahwa sifat seseorang telah ditetapkan, sehingga seseorang yang merasa bodoh saat masih duduk di bangku sekolah merasa pesimistis untuk mencapai masa depan yang indah. Demikian pula yang pintar merasa dengan nilai rapornya atau ijazahnya yang memuaskan bahwa prestasi yang telah ditorehkan akan berlaku selama-lamanya. Semuanya terkunci oleh pikiran masing-masing, yang bodoh percaya tetap akan bodoh dan yang pintar atau cerdas tetap merasa pintar sebagaimana orang-orang meyakini IQ.
Bagi penganut growth mindset maka tidak akan pernah merasa gagal dalam usahanya, karena bagi penganut mindset ini berkeyakinan bahwa kualitas dasar dapat diubah dan diolah dengan upaya-upaya tertentu seperti melaui pembelajaran dan pengalaman, serta tidak merasa cukup dengan apa yang diperoleh. “mindset tumbuh benar-benar memungkinkan seseorang mencintai apa yang mereka lakukan, dan tetap mencintainya meskipun menghadapi berbagai kesulitan,banyak orang bermindset tumbuh tidak bercita cita sampaike puncak,mereka sampai ke puncak karena melakukan apa yang mereka cintai,” (hlm 46).
Suatu pertanyaan yang cukup penting untuk kita ketahui jawabannya di dalam buku ini yaitu, “apakah orang-orang ber-mindset tetap benar-benar tidak memiliki rasa percaya diri?” jawabanya ialah tidak, sebab telah dilakukan penilitian oleh Joseph Martocchio terhadap pekerja yang mengambil kursus pelatihan komputer singkat, dan separuh dari pesertanya merupakan orang-orang dengan mindset tumbuh dan sebagiannya lagi dari kalangan mindset tetap, kedua kelompok ini mulai menjalani pelatihan dengan percaya diri karena sebelumnya Joseph Martocchio telah mengatakan kepada mereka bahwa keahlian komputer dapat diperoleh dengan latihan. Pada saat menjalani kursus, perbedaan mulai terlihat, kelompok dengan mindset tumbuh mendapatkan kepercayaan diri yang sangat besar hingga kursus berakhir, walaupun mereka banyak melakukan kesalahan. Dari kesalahan itulah kelompok ini menjadikannya sebagai pelajaran dan tambahan pengetahuan. Berbeda jauh dengan golongan dengan mindset tetap yang bener-benar kehilangan rasa percaya diri mereka terhadap keterampilan komputer akibat kesalahan yang mereka lakukan. Jadi sudah jelas bahwa kedua kelompok dengan mindset berbeda ini sama-sama memiliki rasa percaya diri namun kepercayaan diri kelompok dengan mindset tetap mudah sekali rapuh jika kita bandingkan dengan kelompok dengan mindset tumbuh.
Tentu anda sudah mengetahui mindset yang mana yang harus anda terapkan dalam hidup anda. Namun tahukah anda bagaimana cara menerapkannya?, tidak usah khawatir karena di dalam buku ini penulis telah menjelaskan secara konkrit bagaimana anda dapat mengenali mindset yang anda anut dan juga memahami cara kerjanya sehingga anda dapat merevolusinya jika dipandang perlu.
Pada setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan kisah-kisah inspiratif baik yang berasal dari kehidupan pribadi penulis maupun dari berita-berita media, disajikan dengan tokoh pembesar-pembesar dunia seperti Michael Jordan seorang pemain bola basket terbaik yang pernah ada. Namun apakah kita tahu di balik kesuksesannya terdapat bermacam cerita yang sangat pahit, dia pernah dikeluarkan dari tim basket di sekolahnya karena betapa bodohnya seorang Michael Jordan, mungkin kita akan menertawakan pelatih yang mengeluarkanya, namun itu dulu. Hancur pastilah terasa di hati seorang Michael Jordan, namun berkat nasihat ibunnya untuk tetap disiplin dan terus berusaha memperbaiki kelemahanya, hingga pelatih yang mengeluarkanya tercengang dengan kemampuan dan kesempuranaan fisiknya. Bagi Micahael Jordan kehebatan hati dan mental lebih tangguh dari kehebatan fisik sebagaimana perkataannya,“ketangguhan mental dan hati jauh lebih kuat dari pada ketangguhan-ketangguhan fisik yang anda miliki, saya selalu katakana saya memercayai itu,” (hal 127) dan masih banyak tokoh dunia yang lain seperti Albert Einstin, Thomas alfa Edison dan masih banyak lagi yang lain, sehingga pembaca dapat memahami pelbagai mindset yang bekerja di dalamnya.
Terakhir, buku ini sangatlah cocok dibaca seluruh kalangan terlebih bagi para guru dan orang tua yang sangat banyak berperan dalam mengarahkan anak didiknya, sehingga dipandang penting untuk mengetahui serta mengimplementasikanya dalam kehidupan, juga untuk merubah mindset anak didiknya agar tercipta generasi yang tidak terkunci dengan pikirannya sendiri.
*author is santri at PP.AnnuqayahSoutLubangsa that stays at halaqahkitabityah
Kontributor : Moh. Bahrudi
Editor: Lailatul Nur Aini