“Masyarakat juga diedukasi untuk bergotong royong, itu yang kami tumbuhkan. Kebetulan tahun lalu kita menjadi nomor 1 relawan paling banyak dan juga sampah terkumpul paling banyak sedunia.”
Ungkap Alfinsyah Abdullah selaku leader WCD Kota.
Sabtu (21/09/2019), aksi bersih-bersih yang dilakukan secara serentak di seluruh dunia atau yang dikenal sebagai World Clean Up Day (WCD). Tahun ini merupakan tahun kedua Indonesia ikut andil dalam aksi bersih-bersih sedunia tersebut. Lebih dari 30 provinsi di Indonesia tergabung dalam WCD. Khusus di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), aksi dilaksanakan pada tiga titik yaitu, di Alun-Alun Utara, Taman Wisata Kaliurang dan Pantai Baron.

Aksi WCD melibatkan para relawan yang berasal dari masyarakat, kaum akademis, hingga komunitas-komunitas yang bergerak di bidang lingkungan. Relawan yang berkumpul dikelompokkan menjadi 30 hingga 40 orang dengan dibekali edukasi soal sampah, serta dibagikan trashbag untuk memilah sampah organik dan non organik.
Adapun tujuan dari WCD adalah untuk memberikan kesadaran terhadap masyarakat, bahwa sampah plastik dapat dikurangi serta untuk meningkatkan perilaku gotong royong demi lingkungan yang bersih.“Jadi, harapannya Indonesia bisa bebas dari segala macam sampah plastik yang berserakan.
Masyarakat juga diedukasi untuk bergotong royong, itu yang kami tumbuhkan. Kebetulan tahun lalu kita menjadi nomor 1 relawan paling banyak dan juga sampah terkumpul paling banyak sedunia.” Ungkap Alfinsyah Abdullah selaku leader WCD Kota.
Alfiansyah menjelaskan aksi World Clean Up Day berkolaborasi dengan Rapel (Rakyat Peduli Lingkungan), sehingga jika ada sampah yang masih layak jual atau daur ulang akan dikelola kembali. Dengan harapan, seluruh lapisan masyarakat bisa ikut andil dalam menjaga kebersihan lingkungan baik itu dari kaum pelajar, anak-anak, orang dewasa hingga disabilitas. [P]