1 Mei 2023, Solidaritas Perjuangan Rakyat mengadakan aksi bersama untuk isu Hari Buruh dan Papua Barat di Yogyakarta. Koordinator, Frengky, menjelaskan aksi protes tersebut merupakan respon terhadap dua isu: Hari Buruh dan aneksasi Papua Barat ke dalam Indonesia pada 1 Mei 1963. Aliansi tersebut terdiri dari beberapa organisasi, antara lain Pembebasan Kolektif Kota Yogyakarta, Cakrawala Mudah Kerakyatan ( CMK), Lingkar Studi Sosialis (LSS), dan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Yogyakarta.
Sekitar 30 orang awalnya berkumpul di Asrama Kamasan dan kemudian bergabung dengan beberapa orang lainnya selama protes. Rombongan menggunakan sepeda motor menuju lokasi protes di Tugu Yogyakarta. Protes dimulai sekitar pukul 12 siang, dan meskipun ada beberapa kendala seperti hujan lebat dan megafon yang tidak berfungsi, protes berlanjut hingga selesai.
Ketika ditanya mengapa kedua isu itu digabungkan, Frengky menjelaskan bahwa prinsip aliansi mereka adalah bebas agitasi dan propaganda untuk isu apapun yang tertindas, termasuk isu West Papua. Aliansi telah sepakat untuk menanggapi dua isu tersebut karena 1 Mei menandai dua momen bersejarah yang signifikan dimana para pekerja turun ke jalan sementara aneksasi paksa Papua ke Indonesia terjadi pada tanggal yang sama. Fokus utama aliansi adalah menolak Omnibus Law Cipta Kerja yang berdampak langsung pada hak-hak pekerja. Mereka juga menuntut pencabutan UU Otonomi Khusus jilid 2, penarikan pasukan organik dan non-organik dari Papua, serta menghentikan pengiriman personel militer dalam jumlah besar ke Papua, antara lain.
Koordinator lapangan, Vanguard, menambahkan bahwa aliansi telah membahas dan menganalisis tuntutan tersebut secara menyeluruh dan demokratis untuk memastikan mereka merespons secara efektif.
Reporter : Yohanes Gobai
Penulis: Kurniawati Meilia Rofiqoh
Editor : Triana Wiji Astuti