Aksi solidaritas dengan menggalang tanda tangan mahasiswa dilakukan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Pendapa Tamansiswa pada Jumat, (18/11/2016) dengan tema “Tolak Pembekuan Persma”. Aksi ini merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya, Kamis, (17/11/2016), yang dilakukan oleh Forum Komunikasi Unit Kegiatan Mahasiswa (FK UKM).
Aksi yang dilakukan di Kampus Pusat dan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) ini merupakan upaya LPM Pendapa untuk menggalang dukungan dari mahasiswa agar LPM Pendapa tidak dibekukan.
“Aksi ini ditujukan untuk menggalang dukungan mahasiswa supaya Pendapa tidak di bekukan,” ungkap Peka Tariska selaku Pemimpin Umum Pendapa.
Menyediakan lima spidol dengan warna yang berbeda-beda, tim Pendapa mengajak mahasiswa untuk turut bertanda tangan di atas kain putih. Setuju dengan aksi yang dilakukan LPM Pendapa, tak sedikit mahasiswa yang berebut meminta spidol untuk bertandatangan.
Hesti, mahasiswa UST asal Kalimantan Barat mengatakan, “Tindakan Pendapa sendiri sudah tepat kok, karena melakukan aksi secara damai.” Selain tanda tangan, LPM Pendapa juga menyediakan pernak-pernik untuk menemani mahasiswa berfoto sebagai simbol dukungan mahasiswa kepada LPM Pendapa.
Menanggapi persoalan yang sedang menimpa Pendapa, banyak mahasiswa yang menyayangkan apabila LPM Pendapa dibekukan. Wilfridus Nong Panggo Pati, salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi menyatakan jika kurang setuju Pendapa dibekukan karena akan menghambat mahasiswa untuk berpikir kritis.
“Sayang sekali kalau Pendapa sampai dibekukan, padahal saya selalu mengikuti tulisan-tulisan di Pendapa,” ujar Wilfrid.
Aksi tanda tangan diakhiri dengan foto bersama pada pukul 14.30 WIB. Usai aksi, Peka Tariska selaku Pemimpin Umum LPM Pendapa menyatakan akan terus berupaya agar LPM Pendapa bisa kembali aktif sebagai UKM yang diakui. [P]