• PENDAPA SELINTAS
  • LIPUTAN UTAMA
  • WAWANCARA
  • OPINI
  • SASTRA
  • RESENSI
    • BUKU
    • FILM
  • EDITORIAL
No Result
View All Result
  • PENDAPA SELINTAS
  • LIPUTAN UTAMA
  • WAWANCARA
  • OPINI
  • SASTRA
  • RESENSI
    • BUKU
    • FILM
  • EDITORIAL
No Result
View All Result
Home OPINI

Mampukah Indonesia Sejajar dengan Negara Maju saat Mahasiswa Berperan Menyongsong SDGs

by Kontributor
16 November 2020
5 min read
Mampukah Indonesia Sejajar dengan Negara Maju saat Mahasiswa Berperan Menyongsong SDGs

Sumber gambar: lpmibnusinafikums.wordpress.com

Oleh Mar’atus Sholikhah, mahasiswa jurusan Akuntansi, Universitas Brawijaya Tahun 2020.

Seperti yang kita ketahui peran mahasiswa menjadi poin penting dalam pembangunan sebuah negara. Mahasiswa sebagai agen perubahan dijadikan garda terdepan dalam menghadapi permasalahan yang ada di negeri ini. Sama halnya dalam menyongsong Sustainable Development Goals (SDGs), peran mahasiswa sangat dibutuhkan agar Indonesia dapat sejajar dengan negara-negara maju. SDGs atau yang lebih dikenal dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan memiliki 17 tujuan. SDGs merupakan penyempurnaan dari Millenium Development Goals (MDGs) yang telah berakhir pada 2015. MDGs ini hanya memiliki 8 tujuan dan dalam pelaksanaan kebijakan-kebijakan mendapat banyak sorotan dan kritikan.

Setelah berakhirnya MDGs kemudian mulai disusun dokumen pembangunan baru untuk melanjutkan capaian-capaian yang belum terealisasikan sekaligus menyempurnakan target-target yang lebih relevan yang menjadi sorotan dan kritik pada saat pelaksanaan kebijakan MDGs. Konsep SDGs lahir pada kegiatan konferensi yang dilaksanakan oleh PBB di Rio de Jainero tahun 2012. Tujuan yang ingin dihasilkan dari pertemuan tersebut adalah memperoleh tujuan universal yang mampu memelihara keseimbangan tiga dimensi pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan ekonomi, keterbukaan dalam tatanan sosial, serta keberlangsungan lingkungan hidup.

Dalam menjaga keseimbangan tiga dimensi pembangunan berkelanjutan tersebut, SDGs memiliki 5 pondasi utama yaitu manusia, planet, kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan di mana di tahun 2030 ingin mencapai 3 tujuan mulia yaitu mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan, dan mengatasi perubahan iklim.

Agar tidak mengulangi gagalnya pencapaian hasil MDGs, perlu dilakukan penyesuaian berbagai target dan tujuan pembangunan berkelanjutan dengan elemen masyarakat yang juga diikuti peningkatan komitmen serta langkah nyata dari pemerintah Indonesia. Pemerintah mencantumkan beberapa isu dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Langkah lainnya yang dilakukan sampai dengan tahun 2016, antara lain adalah: (i) melakukan pemetaan antara tujuan dan target SDGs dengan prioritas pembangunan nasional, (ii) melakukan pemetaan ketersediaan data dan indikator SDGs pada setiap target dan tujuan termasuk indikator proksi, (iii) melakukan penyusunan definisi operasional untuk setiap indikator SDGs, (iv) menyusun peraturan presiden terkait dengan pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan, dan (v) mempersiapkan rencana aksi nasional dan rencana aksi daerah terkait dengan implementasi SDGs di Indonesia (BPS Provinsi DKI Jakarta, 2016). Selain itu, pemerintah juga membentuk Sekretariat Nasional SDGs.

Dalam pencapaian SDGs tidak hanya peran pemerintah yang dibutuhkan, peran anak muda atau mahasiswa juga. Mahasiswa harus mampu menjadi agen percepatan yang mampu menyentuh langsung lingkungan disekitarnya yang dapat dimulai dengan memberikan pemahaman mengenai tujuan SDGs kepada orang-orang disekitarnya. Hal tersebut bisa dimulai dengan lingkup kecil di kampus seperti kelas, kelompok belajar, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiwa Jurusan (HMJ), maupun lingkup yang ada di rumah seperti Karang Taruna, remaja masjid, dan lain-lain. Bekal ilmu pengetahuan yang diperoleh dari bangku kuliah dengan berbagai latar belakang minat studi dan jurusan merupakan kekayaan ilmu pengetahuan yang dapat memperkuat dan mempermudah perwujudan SDGs.

Keterlibatan mahasiswa demi mewujudkan percepatan SDGs juga dapat dilakukan dengan membuat suatu karya ilmiah tentang SDGs. Dengan kebiasaan membaca dan menulis, mahasiswa diharapkan mampu menuangkan ide-ide kreatif dalam mewarnai setiap tujuan SDGs dalam bentuk riset maupun tulisan. Dengan begitu akan banyak orang yang tau terkait tujuan SDGs. Semangat dan energi positif mahasiswa dapat digunakan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang tujuan SDGs, upaya mewujudkan SDGs dalam lingkup masyarakat, serta membangun kesadaran lingkungan terdekatnya hingga dapat memengaruhi lingkungan yang lebih besar.

Dalam mewujudkan percepatan SDGs, semua elemen masyarakat jika bisa ikut andil, itu akan lebih baik. Program SDGs ini akan lebih cepat terlaksana dan lebih mudah dalam pelaksanaannya. Sehinga apa yang menjadi tujuan pemerintah dapat cepat terealisasi. Lantas apakah Indonesia akhirnya mampu sejajar dengan negara-negara maju saat berhasil mewujudkan SDGs?

Penulis: Mar’atus Sholikhah
Editor: Laeli Choerun Nikmah

Rujukan:
Insani, N. 2018. Peran Mahasiswa sebagai Agen Percepatan Perwujudan SDGs Di Indonesia.

Ishartono & Raharjo, S.T. 2015. Sustainable Development Goals (SDGs) dan Pengentasan kemiskinan. Share: Social Work Jurnal. Vol. 6, No. 2. Hh 159-165.

Ngoyo, M.F. 2015. Mengawal Sustainable Development Goals(SDGs); Meluruskan Orientasi Pembangunan yang Berkeadilan. Sosioreligius. Vol. 1, No. 1. Hh. 81-84.

Sudagung, A.D, Putri, V., Evan, J., Sasiva, I & Olifiani, L.P. 2019. Upaya Indonesia Mencapai Target Sustainable Development Goals Bidang Pendidikan di Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanngau Kalimantan Barat. Jurnal Polinter Prodi Ilmu Politik FISIP UTA’45 Jakarta. Vol. 5, No. 1. Hh 2.

http://komunikasi.um.ac.id/2018/11/peran-mahasiswa-sebagai-agen-percepatan-perwujudan-sdgs-di-indonesia/. Diakses 20 Oktober 2020. Jam 21.00.

Mar’atus Sholikhah yang biasa dipanggil Ara, lahir pada tanggal 16 April 2001 di Blitar, Jawa Timur. Alumni MAN 1 Kab Blitar, saat ini tercatat sebagai mahasiswa jurusan Akuntansi, Universitas Brawijaya angkatan 2020. Memiliki hobi membaca dan membuat kue, berkeinginan membuka usaha kue sendiri. Berkepribadian introvert, senang di rumah, jarang mau diajak keluar, dan jarang ikut organisasi. Motto hidupnya berusahalah semampu kamu sampai batasan dirimu dan pasrahkan semua hasilnya pada Allah SWT. Bisa dihubungi di Instagram @aramaratus16

Tags: OPINIPeran MahasiswaSDGs
ShareTweetSendShare

Related Posts

Ariana/PENDAPA

Dituntut Keadaan untuk Beradaptasi Setelah Mewabahnya Covid-19

31 Agustus 2020
79
Menagih Janji Rektor UST

Menagih Janji Rektor UST

11 Agustus 2020
121
Dibalik Pengesahan RUU Minerba di Tengah Pandemi Covid-19

Dibalik Pengesahan RUU Minerba di Tengah Pandemi Covid-19

10 Agustus 2020
82
Rasialisme dan Rasa Kemanusiaan: Berbedakah Indonesia dari Amerika Serikat?

Rasialisme dan Rasa Kemanusiaan: Berbedakah Indonesia dari Amerika Serikat?

9 Agustus 2020
164
Krisis Sebagai Upaya Hidup Baru

Krisis Sebagai Upaya Hidup Baru

3 Juli 2020
87
Implementasi Ekonomi Kerakyatan di Tengah Pandemi COVID-19

Implementasi Ekonomi Kerakyatan di Tengah Pandemi COVID-19

6 Mei 2020
2.4k
Merayakan Kembali Kehambaran Hari Pendidikan Nasional

Merayakan Kembali Kehambaran Hari Pendidikan Nasional

2 Mei 2020
158
Masih Adakah Nyala Api Kartini di Hati Milenial?

Masih Adakah Nyala Api Kartini di Hati Milenial?

29 April 2020
156
Ancaman Distres Psikologis Masyarakat Belitung di Tengah Pandemi COVID-19

Ancaman Distres Psikologis Masyarakat Belitung di Tengah Pandemi COVID-19

8 April 2020
248

© 2020 LPM PENDAPA TAMANSISWA

Navigate Site

  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KIRIM KARYA

Follow Us

No Result
View All Result
  • PENDAPA SELINTAS
  • LIPUTAN UTAMA
  • WAWANCARA
  • OPINI
  • SASTRA
  • RESENSI
    • BUKU
    • FILM
  • EDITORIAL

© 2020 LPM PENDAPA TAMANSISWA